Welcome Guest ( Log In | Register )

Bump Topic Topic Closed RSS Feed
228 Pages « < 42 43 44 45 46 > » Bottom

Outline · [ Standard ] · Linear+

 Muslim Group

views
     
SUSPVCpipe
post Mar 18 2015, 06:52 PM

custom made
******
Senior Member
1,362 posts

Joined: Nov 2005
From: k.terengganu.. alone.. with my bass...play.. alone



Hmmm.. I just had this q's...

Apa hukum menyusu dengan wanita bukan Islam? Boleh jadi ibu susuan x?
ralfvi
post Mar 18 2015, 08:07 PM

Getting Started
**
Junior Member
109 posts

Joined: Feb 2012
QUOTE(kimasapi @ Mar 18 2015, 05:48 PM)
"Belajar tanpa guru, maka syaitanlah menjadi guru"


Alasan untuk menakut2kan kita yg ingin mengkaji Al-Quran sendiri.

Mereka (ustaz2/ulama2) selalu suruh kita, go and "ask the experts". But which "experts"?

What are their qualifications?
There are a thousand and one "experts" out there with just as many different views, so how are we to
know that we are following the right "experts"?
What guarantee is there we are following the right "experts"?

If we follow the wrong advice/"experts", God puts the blame entirely on us and punish us.
No "expert" can avert any part of that punishment on us.
*
we are supposed to read and learn the quran ourselves
im very sure theres never any truthfull ulama thats says against it

though it must come with very strict rules which is when comes to Interpretation and implementation of the quran & sunnah must be based on the Prophet , the sahabah and the Tabiin , why ??? because theyre are the best generation of moslem ever and the key to islam and knowledge is upon them.

and learning through reading also is good but with very strict rules on learning through reading

1- the author/teacher is a piety moslem - following the quran,sunnah **STRICTLY (doesnt love this world)

2- is subject matter expert on the matter - with direct interpretation based on sunnah of prophet , sahabat & the
Tabi`in ( meaning the books have complete naration chain/sanad on how the prophet / sahabah did it)

3- has never did,said anything that is against the Quran and sunnah.

Allah knows best , may he guides us all insyallah.
may peace be upon all of my moslem brothers biggrin.gif



PetomJL
post Mar 18 2015, 09:33 PM

Getting Started
**
Junior Member
52 posts

Joined: Mar 2009


QUOTE(PVCpipe @ Mar 18 2015, 06:52 PM)
Hmmm.. I just had this q's...

Apa hukum menyusu dengan wanita bukan Islam? Boleh jadi ibu susuan x?
*
It is allowed i.e. not forbidden. Some scholars say makruh, others say harus. On d flipside no problem for Muslim woman to susukan non-muslim kids. In both cases yes they will become ibu susuan=mahram provided all conditions fulfilled (eg 5 kali kenyang, etc..).

You know a Muslim may have blood parents who are non-muslims anyway, and vice versa right.. Religion doesn't affect relationship of blood or susuan. Similarly susuan doesn't affect akidah.
SUSPVCpipe
post Mar 19 2015, 11:06 AM

custom made
******
Senior Member
1,362 posts

Joined: Nov 2005
From: k.terengganu.. alone.. with my bass...play.. alone



QUOTE(PetomJL @ Mar 18 2015, 09:33 PM)
It is allowed i.e. not forbidden. Some scholars say makruh, others say harus. On d flipside no problem for Muslim woman to susukan non-muslim kids. In both cases yes they will become ibu susuan=mahram provided all conditions fulfilled (eg 5 kali kenyang, etc..).

You know a Muslim may have blood parents who are non-muslims anyway, and vice versa right.. Religion doesn't affect relationship of blood or susuan. Similarly susuan doesn't affect akidah.
*
interesting.... thnks man
ralfvi
post Mar 19 2015, 12:38 PM

Getting Started
**
Junior Member
109 posts

Joined: Feb 2012
Rasullullah saw bersabda :

"Agama itu nasihat" dan mengulangnya 3 kali , sahabat kemudian bertanya
"untuk siapa wahai rasulllulah?"
kemudian nabi menjawap
"untuk Allah , untuk Kitabnya , untuk Rasulnya , untuk Pemimpin Muslimin dan Umat Muslimin"

Nasehat ialah untuk mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri dan ini adalah kesempurnaan iman

kerana nabi juga bersabda:
"tidak sempurna iman seseorang itu sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri"

nabi juga mengarahkan kita untuk berbaik sesama muslim dgn sabda nabi
"sesiapa yang ingin terhindar dari api neraka dan ingin masuk ke syurga
maka hendaklah dia mendatangi kematiannya dengan beriman pada Allah dan Hari Akhirah dan bergaul dengan manusia sebagaimana dia suka untuk dilakukan kepadanya"


TSseiferalmercy
post Mar 19 2015, 11:54 PM

Getting Started
**
Junior Member
135 posts

Joined: May 2010


Dr MAZA


KEMUSTAJABAN DOA

Soalan: Saya mudah kecewa. Apabila saya doa, saya rasa doa saya Allah tidak akan terima. Saya dah minta doa macam-macam, tapi banyak benda yang minta itu tak berlaku seperti yang diminta. Kadang-kadang sehingga saya rasa macam tidak larat hendak berdoa. Tolonglah saya Dr!

Wardini, Kuala Kangsar.

Jawapan Dr MAZA:

Saudari, semoga Allah merahmati kita semua. Untuk menjawab kemusykilan saudari itu, saya nyatakan seperti berikut:
1. Doa adalah permohonan kepada Allah. Allah ialah Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mencipta. Apabila seseorang berdoa kepadaNya, hendaklah ia dilakukan dengan penuh perasaan merendah diri, kekusyukan jiwa, harapan dan pergantungan yang mutlak diserahkan kepadaNya.
Ramai orang berdoa, tetapi tidak ramai pula yang jiwanya ketika berdoa itu jiwa merendah, penuh tunduk dan khusyuk kepada Allah. Kebanyakan doa diungkapkan dengan jiwa yang hambar sedangkan Allah memerintahkan: (maksudnya)
“Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan (dengan suara) yang perlahan. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas”. (Surah al-‘Araf, 55).
Jika kita dapat menjadikan jiwa kita ini begitu beradab, merendah, khusyuk dan penuh pengharapan kepada Allah, kita menghampiri pintu kemakbulan.
2. Bersangka buruk kepada Allah seperti menganggap Allah tidak akan terima doa adalah perasaan yang salah dan perlu dibaiki. Bagaimana mungkin Allah menolak doa, sedangkan Dia yang memerintahkan kita berdoa kepadaNya. Firman Allah:
(maksudnya): “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): Sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir. Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanKu (dengan mematuhi perintahKu), dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka mendapat petunjuk (Surah al-Baqarah, 186).
FirmanNya juga: (maksudnya)
“Dan Tuhan kamu berfirman: Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu”. (Surah Ghafir, 60).
Doa yang dilakukan dengan penuh penghayatan pasti diterima Allah. Itulah jaminan Allah sendiri.
3. Maka seseorang hamba yang berdoa hendaklah dia penuh dengan keyakinan bahawa Allah akan memakbulkan doanya. Hanya jiwa yang tidak khusyuk ketika berdoa sahaja yang ragu-ragu terhadap penerimaan Allah. Sabda Nabi s.a.w:
“Berdoalah kamu kepada Allah dalam keadaan kamu yakin dengan kemustajabannya. Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak menerima doa dari jantung hati yang lalai dan alpa” (Riwayat al-Tirmizi, dinilai sahih oleh al-Albani).
4. Namun, waktu dan ketika yang dipilih oleh Allah untuk sesuatu doa itu diperkenankan, hanya dalam ilmu Allah. Kadang-kala dilewatkan atas hikmah yang Dia Maha Mengetahui, dan insan yang berdoa juga biasanya akan tersingkap hikmah tersebut apabila tiba masanya. Sehingga apabila tiba waktu doa itu ditunaikan Allah, baru kita akan merasa betapa beruntungnya kemustajaban itu hadir pada waktu tersebut. Maka jangan putus asa dalam berdoa. Sabda Nabi s.a.w :
« Sentiasa doa dimustajabkan untuk seorang hamba Allah selagi mana dia tidak berdoa untuk membuat sesuatu dosa, atau memutuskan silaturrahim, selagi dia tidak tergopah-gapah ». Ditanya baginda : « Apa itu tergopoh-gapah ? ». Sabda baginda : «Apabila dia berkata : aku telah pun berdoa ! aku telah pun berdoa !, tetapi aku tidak nampak pun dimustajabkan untukku, lalu dia berhenti ketika itu dan meninggalkan doa » (Riwayat Muslim).
5. Cara bagaimana Allah memustajabkan sesuatu pengharapan atau doa hamba itu juga berbeza-beza. Mungkin tidak seperti jalan yang disangka hamba yang berdoa itu, tetapi Allah sesuatu yang lain yang lebih baik untuknya. Umpamanya, mungkin seorang hamba meminta kekayaan yang besar atas andaian dengan kekayaan itu maka dia akan bahagia.
Namun Allah mengetahui tentang hal hamba tersebut yang mana kekayaan besar boleh memudaratkan iman atau persekitarannya yang lain. Allah mungkin menggantikan kekayaan yang besar itu dengan rezeki yang mencukupi, kesihatan yang baik, anak-anak yang soleh dan keluarga yang bahagia. Kesemua itu membawanya mencapai ketenangan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Maka insan hendaklah jangan cepat menyatakan doanya tidak diterima, sebaliknya hendaklah dia sentiasa menyemak dan menilai segala kurnia Allah yang ada di sekelilingnya. Kemustajaban doa itu berlaku dalam berbagai bentuk. Sehingga ada yang Allah tangguhkan apa yang diminta itu ke hari akhirat, kerana Allah mengetahui bahawa di saat itu insan tersebut lebih memerlukan apa yang diminta tersebut. Sabda Nabi s.a.w :
« “Tiada seorang muslim yang berdoa dengan suatu doa yang tiada dalamnya dosa, atau memutuskan silaturahim melainkan Allah akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga perkara: samada disegerakan kemakbulan, atau disimpan untuk diberikan pada hari akhirat, ataupun dijauhkan keburukan yang sepadan dengannya”. (Riwayat Ahmad, Al-Bazzar dan Abu Ya’la dengan sanad yang sahih).
6. Doa tidak sia-sia. Doa adalah lambang pengabdian diri seorang hamba Allah kepada Allah Yang Maha Agung. Sebab itulah berdoa kepada selain Allah, sekalipun memohon kemustajaban dari nabi atau wali adalah dianggap sebagai syrik. Sementara berdoa kepada Allah adalah ibadah. Ertinya, jika seorang hamba itu berdoa selama sejam, dia sebenarnya sedang beribadah selama sejam. Jika dia berdoa sepanjang malam, bererti dia beribadah sepanjang malam. Sabda Nabi s.a.w :
“Doa itu adalah ibadah” (Riwayat Abu Daud dan al-Tirmizi, dinilai sahih oleh al-Albani).
Adapun berdoa selain Allah pula adalah syirik dan memusuhi penyerunya pada hari Kiamat kelak. Firman Allah: (maksudnya):
“Dan tiada yang lebih sesat dari orang yang menyeru selain Allah, yang tidak dapat menyahut seruannya sehinggalah ke hari kiamat, sedang mereka (makhluk-makhluk yang mereka sembah itu) tidak dapat menyedari permohonan tersebut. Dan apabila manusia dihimpunkan (pada hari akhirat), segala yang disembah itu menjadi musuh (kepada orang-orang yang menyembahnya) dan membantah mereka” (Surah al-Ahqaf, 5-6).
7. Kehidupan ini mempunyai rahsianya yang tersendiri. Banyak perkara yang kita rasa pahit dan membencinya pada masa tertentu padahal ia manis pada masa yang lain. Banyak perkara yang kita rasa baik, ia buruk apabila berubah masa dan keadaan. Allah Maha Mengetahui apa yang bakal terjadi, apa yang sedang dan telah terjadi. Kita selalu tergopah-gapah menilai sesuatu keadaan. Sehingga kadang-kala kita berdoa hendak sesuatu, sedang Allah mengetahui ia tidak baik untuk kita. Allah menggantikan dengan perkara lain, kita mungkin tidak perasan atau sedar.
Seseorang mungkin merasakan doa yang dikehendaki belum Allah mustajabkan, tetapi dia terlupa apa yang sedang dinikmatinya itu sudah mencapai harapannya. Maka, janganlah cepat kita berputus asa dengan rahmat Allah dan terus menghukum bahawa doa kita belum dimustajabkan.
8. Dukacita dan keperitan hidup menghapuskan dosa dan menaikkan darjat seseorang di sisi Allah. Ia juga membawa insan membanyakkan doa. Dalam detik menunggu kemustajaban doa, ramai yang kembali menjadi soleh, tunduk, tawaduk dan membanyakkan ibadah. Penangguhan doa mempunyai berbagai hikmah dalam kehidupan muslim. Dunia ini amat kerdil dan tidak dibandingkan dengan akhirat. Doa merupakan amalan yang membawa kebahagian insan di akhirat. Menanti kemustajaban doa dengan iman dan penuh tawakal merupakan tempoh yang menyebabkan banyak insan kembali menemui jalan Allah yang hakiki.
9. Marilah kita teruskan doa, baiki diri dan nilailah apa yang telah berikan kepada kita dalam kehidupan hari ini. Keperitan hari ini, mungkin kemanisan hari esok. Kemanisan hari ini, belum tentu kenikmatan hari esok. Maka, sentiasa bertawakal kepada Allah dan jangan putus asa berdoa kepadaNya.
tentang rasa
post Mar 21 2015, 11:24 AM

Getting Started
**
Junior Member
66 posts

Joined: Sep 2012
percukaian dalam islam


jondankawan
post Mar 21 2015, 05:29 PM

New Member
*
Newbie
0 posts

Joined: Feb 2011
From: Shah Alam



Assalamualaikum.

Hey guys. Newbie here. Have you heard / saw the video or news about Aisyah BFM and how the people reacted to her video? Just want to read our opinions about it from all of you.. Thanks in advance.
aimank_88
post Mar 21 2015, 06:18 PM

Casual
***
Junior Member
383 posts

Joined: Nov 2008
From: In front of PC


QUOTE(jondankawan @ Mar 21 2015, 05:29 PM)
Assalamualaikum.

Hey guys. Newbie here. Have you heard / saw the video or news about Aisyah BFM and how the people reacted to her video? Just want to read our opinions about it from all of you.. Thanks in advance.
*
Peoples reactions? Death/rape threats are never an Islamic way, Rasulullah SAW doesnt teach us to condemn, let alone portray any negativity. A lot of what Rasulullah SAW did can be made as an example. He didnt curse or give death threats to the Quraisy when they threw stones at him.

Best way is to educate. And that is how Islam is spreading now. InsyaAllah, with education.
razinramones
post Mar 21 2015, 06:36 PM

New Member
*
Junior Member
19 posts

Joined: Dec 2012
Lovin it
TSseiferalmercy
post Mar 21 2015, 06:37 PM

Getting Started
**
Junior Member
135 posts

Joined: May 2010


QUOTE(razinramones @ Mar 21 2015, 06:36 PM)
Lovin it
*
unsure.gif
Nebelung Valesti
post Mar 21 2015, 07:01 PM

Getting Started
**
Junior Member
74 posts

Joined: Aug 2008
From: KayTee



QUOTE(jondankawan @ Mar 21 2015, 05:29 PM)
Assalamualaikum.

Hey guys. Newbie here. Have you heard / saw the video or news about Aisyah BFM and how the people reacted to her video? Just want to read our opinions about it from all of you.. Thanks in advance.
*
w'salam.
i didnt watch the video but i read a news about it. imo, the reaction from the video is perkara biasa berlaku. dia mungkin ada point yang betul dalam videonya tapi cara penyampaiannya tak kena.

hudud mungkin tak boleh isi periuk nasi dia tapi mungkin boleh jaga periuk nasi dia supaya tak hilang. smile.gif
aimank_88
post Mar 21 2015, 07:03 PM

Casual
***
Junior Member
383 posts

Joined: Nov 2008
From: In front of PC


QUOTE(Nebelung Valesti @ Mar 21 2015, 07:01 PM)
w'salam.
i didnt watch the video but i read a news about it. imo, the reaction from the video is perkara biasa berlaku. dia mungkin ada point yang betul dalam videonya tapi cara penyampaiannya tak kena.

hudud mungkin tak boleh isi periuk nasi dia tapi mungkin boleh jaga periuk nasi dia supaya tak hilang.  smile.gif
*
Haha. Whats funny is, apa kena mengena periuk nasi dgn hukum jenayah.

Periuk nasi, or rezeki, Allah tetapkan, kita hanya usaha. Kalau Allah xbg, usaha la sampai nk pengsan pun, tetap x dpt. Wallahualam.
razinramones
post Mar 21 2015, 09:58 PM

New Member
*
Junior Member
19 posts

Joined: Dec 2012
QUOTE(seiferalmercy @ Mar 21 2015, 06:37 PM)
unsure.gif
*
I mean to say. I like this thread.. This is good
ralfvi
post Mar 22 2015, 07:18 AM

Getting Started
**
Junior Member
109 posts

Joined: Feb 2012
on that BFM lady i just hope she repented if what she meant is insulting the Hudud as in the Quran. Perhaps she could learn more about islam and be a better moslem from this mishaps. Were all sinners and the best of sinners is those who repent to Allah the most merciful the most compassion.

I take it that condemning Hudud as stated in the Quran as kufr ,as condemning Quran is Condemning Allah and his messenger. But condemning its implementation and what they called as "takzir" (rules that is included based on opinions/research that is allowable).

on people saying they wanted to do things to her just because a video
just asked themselves what would the messenger do to this lady ??
i appreciate their support to hudud but hudud in its essence implementation by Rasullulah and the sahabah is so much merciful and compassion towards the sinner/criminal .

its never ever rage/cut/kill , islam is a religion of peace because it encourages people to be forgiving and mercifull to each other and hudud is in place to those who transgress beyond limit even though people were good enough to help each other.





aikachan
post Mar 22 2015, 07:22 PM

Getting Started
**
Junior Member
173 posts

Joined: Jul 2011


Assalamualaikum, I want to ask something here ;
What if there's a person who was born as a female, but now they identify themselves as guy/transgender. Is it wrong? they still cover their aurat tho.

Thank you.

I'm sorry if this issue have been discussed before blush.gif

This post has been edited by aikachan: Mar 22 2015, 07:29 PM
xein
post Mar 22 2015, 07:28 PM

New Member
*
Junior Member
25 posts

Joined: Feb 2010
QUOTE(aikachan @ Mar 22 2015, 07:22 PM)
Assalamualaikum, I want to ask something here ;
What if there's  a person who was born as a female, but now they identify themselves as guy/transgender. Is it wrong? they still cover their aurat tho.

Thank you.
*
Yes, it is wrong.
They are denying themselves and their qada and qadar (fate).

aikachan
post Mar 22 2015, 07:45 PM

Getting Started
**
Junior Member
173 posts

Joined: Jul 2011


QUOTE(xein @ Mar 22 2015, 07:28 PM)
Yes, it is wrong.
They are denying themselves and their qada and qadar (fate).
*
thank you smile.gif
ammarmustaqim
post Mar 22 2015, 08:31 PM

Getting Started
**
Junior Member
66 posts

Joined: Mar 2015


Assalamualaikum my brothers,

I am new here and let me say that I am actually quite happy to find a thread where fellow muslim and non-muslim can learn and gain knowledge about Islam. I pray Allah protect us from false information and people who are trying to break our ummah.

I have a problem which is now quite critical in my case and I wish to seek advice to those who are willing to advice me on what I should do next.

Last year,I have done a lot of unforgivable sins and because of those sins, I have lost everything ,from friends to dropping out of college. As in right know , I am mentally broken and have been in critical depression and ran from my problems rather than facing them.

I haven't been in contact with anyone other than my family members and I've isolated myself from going outside. I am paranoid about everyone and this leads me to not trust anyone anymore. I've also lost faith in anything and almost committed suicide early this year. I hated myself for far too long and am too scared to approach the truth. I've always asked myself... ' What am I living for if I myself have given up on myself'

Currently I am trying to improve myself a bit by helping my parents around the house rather than locking myself in my room. And also, I'm trying to learn more about Islam and how to be a better muslim but somehow my past and my sins pulls me back into giving up and losing hope.

P/s : Sorry if this more of a confession from me. It's been a problem that I've been bottling in me since I was in high school.Any advice will be appreciated.

xein
post Mar 22 2015, 09:25 PM

New Member
*
Junior Member
25 posts

Joined: Feb 2010

Mar 22 2015, 09:40 PM
This post has been deleted by seiferalmercy because: ok


228 Pages « < 42 43 44 45 46 > » Top
Topic ClosedOptions
 

Change to:
| Lo-Fi Version
0.0228sec    0.51    6 queries    GZIP Disabled
Time is now: 14th December 2025 - 11:23 PM