QUOTE(gingerrobot @ Jun 17 2019, 08:58 PM)
Minta pendapat
Macam mana nak bagitahu kpd non muslim especially yang sukar faham kenapa perempuan islam perlukan masa yang lebih lama untuk solat berbanding lelaki islam di ofis?
1) Waktu solat flexible (boss tak kisah, boleh solat bila2 masa, yang penting kerja siap)
2) Perempuan dan mazi tidak dapat dipisahkan (boleh rujuk penulisan dr Imelda balchin untuk penerangan lebih lanjut) - mcm yang kita tahu taharah tu penting bagi syarat sah solat - biasanya perempuan akan bersihkan terlebih dahulu dan mengambil sedikit masa.
3) Tudung (x semua perempuan pakai tudung sarung - sebelum ambil wuduk kena buka dan lepas habis berwuduk kena pakai tudung semula, juga mengambil sedikit masa) tolong ambil kira jumlah segala kerongsang dan pin tudung yang digunakan termasuklah masalah pin tudung hilang secara tiba2. Sounds funny tapi hakikatnya memang berlaku terhadap segelintir perempuan.
4) Make up (even make up mesra wuduk sekali pun kena dibersihkan terlebih dahulu sebelum mengmbil wuduk- turut ambil sedikit masa)
Kadang2 kebanyakan perempuan malu nak terang bab mazi especially klu yang bertanya tu lelaki. So previously kami dah pernah terang pasal wuduk-kena ambil wuduk dulu sebelum solat - kena buka pasang tudung tp mesti dia akan ckp mcm ini 'lelaki pun kan ada ambil wuduk - tudung boleh pasang macam itu saja.
Is it rude kalau kami bawa extra tudung dan extra pin tudung lepas tu bagi mereka cuba sendiri supaya mereka tahu berapa lama masa yang diambil untuk pakai tudung.
Kalau ada cadangan lain sila berikan.
PS: Masa kami solat cuma lebih 5 minit saja dr lelaki.
PPS: hari ini dah kali ke3 orng yang yang sama bertanyakan soalan yang sama. Dan dia selalu cari kami masa kami tengah solat 😢
Wow... sounds like a toxic environment to work in... or at least, a toxic person. If he is not who you girls report to, I would just continue saying the same things (which are the facts anyway) over and over again - maybe he'll get bored of it. Hidayah cannot be forced (in this case, hidayah for understanding your condition) and the responsibility of a messenger is only to convey the message, not to force others to believe.
I pray we all continue to get hidayah. Because, even if we think we already know everything about something/some topic, there is always new information to learn from other sources.
If the guy escalates the issue, hopefully your superior has better understanding. If he is actually your superior, then I pray to Allah you will be given an easy & best way out.
However, another topic that I cannot avoid bringing up is make-up. I understand most ladies feel the need to wear make up. There may also be those who believe it is permissible for a woman to wear make up when going out. Or that it is oppressive to prevent women from wearing make up. However, majority (if not all) of scholars agree that a woman cannot wear make up if it can seen by people other than her mahram or husband.
[quote]
It also says (17/128): Using kohl is allowed in Islam, but it is not permissible for a woman to show any of her adornment, whether kohl or anything else, to anyone other than her husband or mahrams, because Allaah says (interpretation of the meaning):
“…and not to reveal their adornment except to their husbands…”
[al-Noor 24:31]
[end quote]
source:
https://islamqa.info/en/answers/72390/is-a-...red-permissibleand another similar, more detailed one can be found here:
https://islamqa.info/en/answers/67897/is-it...ut-of-the-house[quote]
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzaab, 33: 33).
Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa‘di ketika menafsirkan ayat di atas, beliau berkata, “Arti ayat ini: janganlah kalian (wahai para wanita) sering keluar rumah dengan berhias atau memakai wewangian, sebagaimana kebiasaan wanita-wanita jahiliyah yang dahulu, mereka tidak memiliki pengetahuan (agama) dan iman. Semua ini dalam rangka mencegah keburukan (bagi kaum wanita) dan sebab-sebabnya” (Taisiirul Kariimir Rahmaan karya Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa‘di).
Baca selengkapnya
https://muslimah.or.id/3779-boleh-berhias-t...a-muslimah.html[end quote]
and more can be found if one search online.
But to each their own - hidayah cannot be forced. I am simply trying to avoid punishment for myself if I didn't speak out.