http://beritatrans.com/2014/09/03/sukses-s...karta-surabaya/

SURABAYA (beritatrans) – Switchover terakhir jalur ganda KA sukses digelar Kementerian Perhubungan di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (3/8/2014) siang.

Gelaran switchover terakhir tersebut disaksikan Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko, Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Arief Heryanto, direksi PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Len Industri dan unsur Muspida Jawa Timur.

Megaproyek ini menjadi sejarah emas bangsa ini membangun infrastruktur perkeretaapian, yang pekerjaannya dilakukan oleh putra-putri terbaik Indonesia.

Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian Arief Heryanto mengemukakan penyelesaian switchover di stasiun Pasarturi ini menjadi pertanda tuntasnya pembangunan double track di pantai utara (Pantura) Jawa koridor Cirebon – Surabaya berbiaya Rp9,8 triliun itu.

“Sehingga jalur ganda Cirebon – Surabaya sudah bisa dioperasikan, yang tersambung dengan jalur ganda KA Cirebon – Jakarta,” ungkap Arief kepada beritatrans.

Arief mengutarakan ada selapan switchover yang sudah dikerjakan yakni koridor Bojonegoro – Babat pada 3 Maret 2014, Sulur – Wadu pada 12 Maret 2014, Babat – Lamongan pada 12 Maret 2014, Ujungnegoro – Weleri 14 MAret 2014, Lamongan – Kandangan 19 Maret 2014, Jerakah – Semarang Poncol 24 Maret 2014, Wadu – Tobo 26 Maret 2014, dan Kandangan – Surabaya Pasarturi 3 September 2014.

Dengan beroperasinya jalur ganda ini Arief mengutarakan akan banyak keuntungan atau benefit yang diraih. Di antaranya keselamatan perjalanan kereta api bisa lebih meningkat karena persilangan antar kereta api akan berkurang.

“Double track juga diproyeksikan untuk memindahkan beban angkutan jalan raya ke kereta api, khususnya angkutan barang. Migrasi truk ke kereta ini berefek multiprofit lagi antara lain dapat ditekannya potensi kemacetan dan kecelakaan di jalan raya,” tuturnya.

Selain itu, Arief menjelaskan keberadaan jalur ganda akan dapat meningkatkan frekuensi dan kapasitas sebesar 200 – 300%. Waktu tempuh juga bisa lebih cepat dari semula Jakarta-Surabaya menjadi sekitar 8 jam dari semula 12 jam.

Jalur ganda juga dapat menghemat energi. Ia mencontohkan, frekuensi KA barang saat ini (existing) dari Jakarta menuju Surabaya sebanyak 5 trip per hari, dengan kapasitas 160 TEU per hari. Pada saat jalur ganda sudah beroperasi, frekuensi KA barang berpotensi meningkat 3 kali lipat menjadi 15 trip per hari, dengan kapasitas 500 TEU per hari.



Dengan demikian, terdapat beban sebesar 340 TEU dapat dialihkan dari jalan ke KA. BBM yang dapat dihemat dengan pengalihan beban tersebut diperkirakan mencapai 115 kiloliter per hari. Selain itu pengalihan beban ini memungkinkan pengurangan emisi CO2 sebesar 350 ton per hari.

“Bayangkan dalam satu tahun, penghematan BBM dan pengurangan emisi CO2 oleh pengoperasian jalur ganda akan cukup besar jumlahnya, yaitu sebesar 42.000 kiloliter BBM dan 128.000 ton CO2,” tutur Arief. (aw)