Welcome Guest ( Log In | Register )

Bump Topic Topic Closed RSS Feed
228 Pages « < 214 215 216 217 218 > » Bottom

Outline · [ Standard ] · Linear+

 Muslim Group

views
     
boca120879
post Jan 21 2020, 09:30 AM

Getting Started
**
Junior Member
207 posts

Joined: Oct 2017
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Daripada Abu Kuraib, daripada Husain (Al Ju'fani), daripada Za`idah, daripada Hisyam,
daripada Ibnu Sirin, daripada Abu Hurairah r.a.,
Nabi s.a.w. bersabda,


"Janganlah kalian mengkhususkan
malam Juma'at
dengan solat malam
dan tidak
pada malam-malam yang lain,

dan jangan pula dengan puasa (hari Juma’at),
kecuali
memang bertepatan
dengan hari puasanya.”


(Hadith Muslim no. 1930)

Nota penting:
Untuk pemahaman yg lebih baik,
sila rujuk nasihat pakar
(ulama, ustaz atau yg setaraf dengannya)


This post has been edited by boca120879: Jan 21 2020, 09:30 AM
boca120879
post Jan 22 2020, 01:37 PM

Getting Started
**
Junior Member
207 posts

Joined: Oct 2017
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Daripada Isma'il bin Mas'ud, daripada Khalid, daripada Syu'bah, daripada 'Amru bin Murrah,
daripada Khaitsamah, , daripada 'Adi bin Hatim,


“Rasulullah s.a.w. menyebutkan tentang neraka,
maka wajah Rasulullah s.a.w. berubah
(kerana takut dengannya),
lalu Rasulullah s.a.w. berlindung daripadanya.


Syu'bah menyebutkan,
“Rasulullah s.a.w. berlindung daripada api neraka
sebanyak tiga (3) kali,

lalu Rasulullah s.a.w. bersabda,

"Takutlah kalian daripada api neraka,
walaupun dengan menginfaqkan sepotong kurma.

Jika kalian tidak mendapatkannya,

maka (berkata) dengan
kalimat yang baik."


(Hadith Nasa'i no. 2506)

Nota penting:
Untuk pemahaman yg lebih baik,
sila rujuk nasihat pakar
(ulama, ustaz atau yg setaraf dengannya)


boca120879
post Jan 23 2020, 09:17 AM

Getting Started
**
Junior Member
207 posts

Joined: Oct 2017
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Diceritakan oleh Abu Nu'aim, diceritakan oleh Syu'bah, daripada Abu Imran Al Jauni,
daripada Abdullah bin Ash Shamit, daripada Abu Dzar,


“Kekasihku s.a.w. telah berwasiat kepadaku,
Nabi s.a.w. bersabda,

"Apabila kalian memasak kuah,
maka perbanyakkanlah airnya,

kemudian perhatikanlah
keluarga jiranmu

lalu berikanlah kepada mereka.”


(Hadith Darimi no. 1989)

Nota penting:
Untuk pemahaman yg lebih baik,
sila rujuk nasihat pakar
(ulama, ustaz atau yg setaraf dengannya)


abu.shofwan
post Jan 23 2020, 05:16 PM

Regular
******
Senior Member
1,455 posts

Joined: Jan 2015
From: Qatar


QUOTE(boca120879 @ Jan 21 2020, 09:30 AM)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Daripada Abu Kuraib, daripada Husain (Al Ju'fani), daripada Za`idah, daripada Hisyam,
daripada Ibnu Sirin, daripada Abu Hurairah r.a.,
Nabi s.a.w. bersabda,


"Janganlah kalian mengkhususkan
malam Juma'at
dengan solat malam
dan tidak
pada malam-malam yang lain,

dan jangan pula dengan puasa (hari Juma’at),
kecuali
memang bertepatan
dengan hari puasanya.”


(Hadith Muslim no. 1930)

Nota penting:
Untuk pemahaman yg lebih baik,
sila rujuk nasihat pakar
(ulama, ustaz atau yg setaraf dengannya)

*
So reading surah YaSin?
TSseiferalmercy
post Jan 23 2020, 05:23 PM

Getting Started
**
Junior Member
135 posts

Joined: May 2010


Careful in giving fatwa, careful. You will be asked about it in akhira
boca120879
post Jan 23 2020, 05:32 PM

Getting Started
**
Junior Member
207 posts

Joined: Oct 2017
QUOTE(abu.shofwan @ Jan 23 2020, 05:16 PM)
So reading surah YaSin?
*
Elakkan
khususkan ibadat
yang Nabi tidak khususkan.

Ikut 100%
atau yang termampu
Sunnah Nabi,

Insha Allah,
bahagia dunia & akhirat.

Pastikan Sunnah tersebut
sahih.

Wallahu A'lam

This post has been edited by boca120879: Jan 24 2020, 10:18 AM
aliesterfiend
post Jan 23 2020, 06:45 PM

Red Dragon
******
Senior Member
1,193 posts

Joined: Mar 2008



boca120879
post Jan 24 2020, 10:07 AM

Getting Started
**
Junior Member
207 posts

Joined: Oct 2017
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Diceritakan oleh Ali bin Sa'id Al Kindi, diceritakan oleh Abdurrahim bin Sulaiman, daripada Mujalid,
daripada 'Amir As Sya'bi, daripada Hubsyi bin Junadah As Saluli,


“Pada waktu haji wada'
sambil berdiri di 'Arafah,

datang seorang badwi
sambil memegang hujung selendang Rasulullah s.a.w.,
dia meminta sesuatu
daripada Rasulullah s.a.w.,
Rasulullah s.a.w. pun memberinya sesuatu,
lantas dia pergi.

Sejak dari itu
Rasulullah s.a.w. melarang
untuk meminta-minta,

Rasulullah s.a.w. pun bersabda,
"Orang yang kaya
tidak berhak menerima zakat,

demikian juga
orang yang memiliki anggota badan
yang sempurna,

kecuali
orang yang fakir
dan banyak memiliki hutang.

Dan barangsiapa yang meminta-minta
hanya untuk memperbanyakkan hartanya,

maka akan datang pada hari kiamat
dengan tanda tercela di wajahnya
serta dia akan memakan batu dari api neraka,

oleh kerana itu
barangsiapa yang ingin
sedikit meminta
atau banyak meminta,
lakukanlah (sebagai bentuk ancaman)."


(Hadith Tirmidzi no. 590)

Nota penting:
Untuk pemahaman yg lebih baik,
sila rujuk nasihat pakar
(ulama, ustaz atau yg setaraf dengannya)


This post has been edited by boca120879: Jan 28 2020, 08:32 PM
aliesterfiend
post Jan 24 2020, 11:04 AM

Red Dragon
******
Senior Member
1,193 posts

Joined: Mar 2008



roymustang
post Jan 24 2020, 04:04 PM

New Member
*
Junior Member
12 posts

Joined: Oct 2007
From: Province Wellesley



Imam Asy Syafi’i berkata,

إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي

“Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku.”[1]

Ar Rabie’ (murid Imam Syafi’i) bercerita, Ada seseorang yang bertanya kepada Imam Syafi’i tentang sebuah hadits, kemudian (setelah dijawab) orang itu bertanya, “Lalu bagaimana pendapatmu?”, maka gemetar dan beranglah Imam Syafi’i. Beliau berkata kepadanya,

أَيُّ سَمَاءٍ تُظِلُّنِي وَأَيُّ أَرْضٍ تُقِلُّنِي إِذَا رَوَيْتُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ وَقُلْتُ بِغَيْرِهِ

“Langit mana yang akan menaungiku, dan bumi mana yang akan kupijak kalau sampai kuriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian aku berpendapat lain…!?”[2]

Imam Syafi’i juga berkata,

إِذَا وَجَدْتُمْ فِي كِتَابِي خِلاَفَ سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ فَقُولُوا بِسُنَّةِ رَسُولِ اللهِ وَدَعُوا مَا قُلْتُ -وفي رواية- فَاتَّبِعُوهَا وَلاَ تَلْتَفِتُوا إِلىَ قَوْلِ أَحَدٍ

“Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sampaikanlah sunnah tadi dan tinggalkanlah pendapatku –dan dalam riwayat lain Imam Syafi’i mengatakan– maka ikutilah sunnah tadi dan jangan pedulikan ucapan orang.”[3]

كُلُّ حَدِيثٍ عَنِ النَّبِيِّ فَهُوَ قَوْلِي وَإِنْ لَمْ تَسْمَعُوهُ مِنيِّ

“Setiap hadits yang diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka itulah pendapatku meski kalian tak mendengarnya dariku.”[4]

كُلُّ مَسْأَلَةٍ صَحَّ فِيْهَا الْخَبَرُ عَنْ رَسُولِ اللهِ عِنْدَ أَهْلِ النَّقْلِ بِخِلاَفِ مَا قُلْتُ فَأَناَ رَاجِعٌ عَنْهَا فِي حَيَاتِي وَبَعْدَ مَوْتِي

“Setiap masalah yang di sana ada hadits shahihnya menurut para ahli hadits, lalu hadits tersebut bertentangan dengan pendapatku, maka aku menyatakan rujuk (meralat) dari pendapatku tadi baik semasa hidupku maupun sesudah matiku.”[5]

إِذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَهُوَ مَذْهَبِي وَإِذَا صَحَّ الْحَدِيْثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ

“Kalau ada hadits shahih, maka itulah mazhabku, dan kalau ada hadits shahih maka campakkanlah pendapatku ke (balik) tembok.”[6]

أَجْمَعَ الْمُسْلِمُونَ عَلىَ أَنَّ مَنِ اسْتَبَانَ لَهُ سُنَّةٌ عَنْ رَسُولِ اللهِ لَمْ يَحِلَّ لَهُ أَنْ يَدَعَهَا لِقَوْلِ أَحَدٍ

“Kaum muslimin sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya sebuah sunnah (ajaran) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tak halal baginya untuk meninggalkan sunnah itu karena mengikuti pendapat siapa pun.”[7]

Perkataan Imam Syafi’i di atas memiliki dasar dari dalil-dalil berikut ini di mana kita diperintahkan mengikuti Al Qur’an dan hadits dibanding perkataan lainnya. Allah Ta’ala berfirman,

وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ

“Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Rabbmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya” (QS. Az Zumar: 55). Sebaik-baik yang diturunkan kepada kita adalah Al Qur’an dan As Sunnah adalah penjelas dari Al Qur’an.

الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal” (QS. Az Zumar: 18). Kita sepakati bersama bahwa Al Qur’an dan As Sunnah adalah sebaik-baik perkataan dibanding perkataan si fulan.

وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al Hasyr: 7).

Dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati para sahabat radhiyallahu ‘anhum,

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.”[8]

Semoga kata-kata Imam Syafi’i di atas menjadi teladan bagi kita dalam berilmu dan beramal. Tidak membuat kita jadi fanatik dan taklid buta pada suatu madzhab. Boleh saja kita menjadikan madhzab Syafi’i sebagai jalan mudah dalam memahami hukum Islam. Namun ingat, ketika pendapat madzhab bertentangan dengan dalil, maka dahulukanlah dalil.

Wallahu waliyyut taufiq.


@ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, 5 Rajab 1433 H



[1] Majmu’ Al Fatawa, 20: 211.

[2] Hilyatul Auliya’, 9: 107.

[3] Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 1: 63.

[4] Siyar A’laamin Nubala’, 10: 35.

[5] Hilyatul Auliya’, 9: 107.

[6] Siyar A’laamin Nubala’, 10: 35.

[7] I’lamul Muwaqi’in, 2: 282.

[8] HR. Abu Daud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676. Syaikh Al Albani menyatakan hadits ini shahih


https://rumaysho.com/2472-kata-imam-syafii-...ihi-hadits.html
aliesterfiend
post Jan 24 2020, 06:34 PM

Red Dragon
******
Senior Member
1,193 posts

Joined: Mar 2008


user posted image
EarendurFefalas
post Jan 25 2020, 10:10 AM

Getting Started
**
Junior Member
155 posts

Joined: Sep 2012


salam 1 kopitiam
lama tak on, baru balik 40 hari bruce.gif
aliesterfiend
post Jan 27 2020, 09:40 AM

Red Dragon
******
Senior Member
1,193 posts

Joined: Mar 2008


INDAHNYA BERDAGANG DENGAN ALLAH ﷻ

SEORANG lelaki tua dengan baju lusuhnya masuk ke sebuah toko megah. Dari bajunya, terlihat lelaki tua itu adalah seorang fakir.

Para pengunjung di toko tersebut yang mayoritas adalah orang² berada (borjuis), mereka rata-rata melihat dengan pandangan aneh kepada lelaki tua tersebut. Tetapi tidak dengan sang pemilik toko.

”Mau cari apa pak?” Tanya pemilik toko dengan ramah.

”Anu… Saya mau beli selimut enam helai untuk saya dan anak istri saya. Tapi…” Jawabnya ragu.

”Tapi kenapa pak?”

“Saya hanya punya uang 100 riyal. Apa cukup untuk membeli enam helai selimut? Tak perlu bagus, yang penting bisa untuk melindungi tubuh dari hawa dingin,” Ucap lelaki tua tersebut.

”Oh tentu cukup pak. Saya punya selimut bagus dari Turki. Harganya cuma 20 riyal saja. Kalau bapak membeli lima saya kasih bonus satu helai", jawab sang pemilik toko sigap.

Lega, wajah lelaki tua itu bersinar cerah. Ia menyodorkan uang 100 riyal, lalu membawa pulang selimut yang dibelinya.

Seorang teman pemilik toko yang sedari tadi melihat dan mendengar percakapan tersebut kemudian bertanya pada pemilik toko,

”Tidak salah??? Kau bilang selimut itu yang paling bagus dan mahal yang ada di tokomu ini. Kemarin kau jual kepadaku 450 riyal. Sekarang kau jual kepada lelaki tua itu 20 riyal??” Protesnya heran.

”Benar. Memang harga selimut itu 450 riyal, dan aku menjualnya padamu tidak kurang dan tidak lebih. Tetapi kemarin aku berdagang dengan manusia. Sekarang aku berdagang dengan Allah ﷻ,” Ucap sang pemilik toko dengan tenang.

“Demi Allah ﷻ! Sesungguhnya aku tidak menginginkan uangnya sedikitpun. Tapi aku ingin menjaga harga diri lelaki tua tersebut agar dia seolah tidak sedang menerima sedekah dariku hingga bisa membuatnya malu,” sambungnya.

Menghela nafas sejenak, sambungnya kembali, “Demi Allah ﷻ! Aku hanya ingin lelaki tua itu dan keluarganya terhindar dari cuaca musim dingin yang sebentar lagi datang. Dan aku pun berharap Allah ﷻ menghindarkanku dan keluargaku dari panasnya api neraka.”

Sungguh, diperlukan SENI dan TRIK dalam beramal dan BERSEDEKAH agar membuat hati orang lain senang dan bahagia tanpa merasa malu atau rendah.

Allah ﷻ berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَــنَّةَ

"Sesungguhnya Allah ﷻ Membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka". (QS. At-Taubah : 111)

Rasulullah ﷺ bersabda,

وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِم

"Dan amal perbuatan yang paling dicintai Allah adalah menggembirakan seorang muslim". (HR. Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 13646).

سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّه ، وَلاَ اِلهَ إِلاَّ اللَّه ، وَاللَّهُ أَكْبَر .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّـدِنَا مُحَمَّدْ

user posted image
aliesterfiend
post Jan 27 2020, 09:42 AM

Red Dragon
******
Senior Member
1,193 posts

Joined: Mar 2008


QUOTE(EarendurFefalas @ Jan 25 2020, 10:10 AM)
salam 1 kopitiam
lama tak on, baru balik 40 hari  bruce.gif
*
Tabligh ka?
boca120879
post Jan 29 2020, 08:53 AM

Getting Started
**
Junior Member
207 posts

Joined: Oct 2017
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Diceritakan oleh Malik, daripada Ibnu Syihab, daripada Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah,


“Umar bin Khattab keluar menuju ke Syam,
ketika dia sampai di Sargha,
terdengar khabar
bahawa wabak penyakit tersebar
di Syam.

Lalu Abdurrahman bin Auf menceritakan bahawa
Rasulullah s.a.w. bersabda,

"Jika kalian mendengar (wabak) di suatu daerah,
maka janganlah kalian memasukinya.

Jika (wabak itu) berada di suatu negeri,
dan kalian berada di dalamnya,
maka janganlah kalian keluar
melarikan diri daripadanya."

Lalu Umar bin Khattab meninggalkan Sargha.”


Diceritakan oleh Malik, daripada Ibnu Syihab, daripada Salim bin Abdullah,

“Umar bin Khattab kembali bersama orang-orang (pengikutnya)
meninggalkan Sargha
kerana kata-kata Abdurrahman bin Auf.”


(Hadith Malik no. 1393)

Nota penting:
Untuk pemahaman yg lebih baik,
sila rujuk nasihat pakar
(ulama, ustaz atau yg setaraf dengannya)





aliesterfiend
post Jan 29 2020, 02:41 PM

Red Dragon
******
Senior Member
1,193 posts

Joined: Mar 2008



boca120879
post Jan 31 2020, 09:28 AM

Getting Started
**
Junior Member
207 posts

Joined: Oct 2017
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Diceritakan oleh Musaddad bin Musarhad, diceritakan oleh Abdullah bin Daud,
diceritakan oleh Ashim bin Raja bin Haiwah, diceritakan oleh Daud bin Jamil, daripada Katsir bin Qais,


"Aku pernah duduk bersama Abu Darda
di masjid Damsyik,

lalu datanglah seorang lelaki ke arahnya dan berkata,
"Wahai Abu Darda,
sesungguhnya aku datang kepadamu
dari kota Rasulullah s.a.w.

kerana sebuah (1) hadith
yang sampai kepadaku

bahawa engkau meriwayatkannya
daripada Rasulullah s.a.w.

Dan tidaklah aku datang
kecuali untuk itu."

Abu Darda lalu berkata,
"Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda,

"Barangsiapa menempuhi jalan
untuk menuntut ilmu,

maka Allah akan mempermudahkannya
jalan ke syurga.

Sungguh, para Malaikat merendahkan sayapnya
sebagai keredhaan
kepada penuntut ilmu.

Orang yang berilmu
akan dimintakan ampun
oleh penduduk langit dan bumi
hingga ikan yang ada di dasar laut.

Kelebihan seorang alim
dibandingkan dengan ahli ibadah
seperti keutamaan bulan pada malam purnama
dibandingkan dengan seluruh bintang.

Para ulama
adalah pewaris para nabi,

dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham,
mereka hanyalah mewariskan ilmu.

Barangsiapa mengambilnya (ilmu),
maka dia telah mengambil bahagian yang besar."


(Hadith Abu Daud no. 3157)

Nota penting:
Untuk pemahaman yg lebih baik,
sila rujuk nasihat pakar
(ulama, ustaz atau yg setaraf dengannya)


This post has been edited by boca120879: Jan 31 2020, 09:34 AM
aliesterfiend
post Jan 31 2020, 10:18 AM

Red Dragon
******
Senior Member
1,193 posts

Joined: Mar 2008



aliesterfiend
post Feb 2 2020, 09:45 PM

Red Dragon
******
Senior Member
1,193 posts

Joined: Mar 2008



boca120879
post Feb 4 2020, 09:09 AM

Getting Started
**
Junior Member
207 posts

Joined: Oct 2017
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Diceritakan oleh Abdurrahman bin Mahdi, daripada Sufyan, daripada Alqamah bin Martsad,
daripada Thariq bin Syihab,

“Seorang lelaki yang telah meletakkan kakinya pada batang kayu
bertanya kepada Rasulullah s.a.w.,

"Jihad manakah
yang paling afdal?"

Rasulullah s.a.w. menjawab,

"Kalimat hak (kebenaran)
yang diungkapkan
di hadapan
penguasa zalim.”


(Hadith Ahmad no. 18076)

Nota penting:
Untuk pemahaman yg lebih baik,
sila rujuk nasihat pakar
(ulama, ustaz atau yg setaraf dengannya)


228 Pages « < 214 215 216 217 218 > » Top
Topic ClosedOptions
 

Change to:
| Lo-Fi Version
0.0352sec    0.85    6 queries    GZIP Disabled
Time is now: 7th December 2025 - 08:56 AM