Getting Started

|
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Daripada Hisyam bin 'Ammar, daripada Yahya bin Hamzah, daripada Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, daripada Abdurrahman bin Jubair bin Nufair, daripada bapanya (Jubair bin Nufair), daripada An Nawwas bin Sam'an Al Kilabi,
"Pada pagi hari, Rasulullah s.a.w. menceritakan tentang Dajjal, kemudian Rasulullah s.a.w. merendahkan dan meninggikan (suara) sehingga kami mengira bahawa sudah berada di kebun kurma.
Tatkala kami mendekati Rasulullah s.a.w., Rasulullah s.a.w. mengetahui maksud kami (untuk menanyakan sesuatu),
maka Rasulullah s.a.w. pun bertanya, "Ada apa dengan kalian?"
Kami menjawab, "Wahai Rasulullah, anda menceritakan tentang Dajjal pada waktu pagi, kemudian anda merendahkan dan meninggikan (suara) sehingga kami mengira bahawa sudah berada di kebun kurma."
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Bukan Dajjal yang aku takuti terhadap kalian, (kerana) jika dia keluar sedang aku masih berada di tengah-tengah kalian, maka aku akan menghalangnya hingga dia tidak sampai kepada kalian,
dan apabila dia keluar sedang aku tidak ada di tengah-tengah kalian, maka setiap orang harus melindungi dirinya sendiri, dan Allah adalah khalifahku (penggantiku) atas setiap orang muslim.
Dajjal adalah seorang pemuda yang rambutnya keriting, matanya tersembul keluar, seakan-akan menyerupai Abdul 'Uzza bin Qathan.
Barangsiapa daripada kalian melihatnya, maka bacakanlah kepadanya permulaan Surah Al Kahf,
sesungguhnya dia keluar dari celah antara Syam dan Iraq, dia membuat kerosakan ke kanan dan ke kiri.
Wahai hamba Allah, teguhkanlah diri kalian."
Kami bertanya, "Wahai Rasulullah, berapa lamakah dia tinggal di bumi?"
Rasulullah s.a.w. menjawab, "Empat puluh (40) hari, sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti seminggu dan setelah itu, hari-harinya seperti hari-hari kalian."
Kami bertanya, "Wahai Rasulullah, saat itu yang satu hari sama dengan satu tahun, apakah solat kami satu hari sudah mencukupi?"
Rasulullah s.a.w. menjawab, "Anggarkanlah sesuai dengan ukurannya (waktu antara solat)."
Kami bertanya, "Bagaimana kecepatannya di bumi?" Rasulullah s.a.w. menjawab, "Seperti awan yang ditiup angin."
Rasulullah s.a.w. melanjutkan, "Kemudian dia datang pada suatu kaum dan mengajak mereka, dan mereka pun mengikuti seruannya dan beriman kepadanya. Dajjal lalu memerintahkan langit untuk menurunkan hujan maka langit pun menurunkan hujan, dia juga memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, dan bumi pun menumbuhkan tumbuhannya, binatang ternak mereka kembali sendiri pada petang hari dengan bonggol yang sangat tinggi yang penuh dengan daging dan susu.
Kemudian Dajjal mendatangi kaum yang lain dan mengajak mereka, akan tetapi mereka menolak seruannya, lantas dia meninggalkan kaum tersebut. Tiba-tiba, mereka jatuh miskin dan lumpuh.
Dajjal lalu berkata kepada bumi, "Keluarkanlah kekayaanmu." Maka kekayaan yang di bumi akhirnya keluar dan mengikutinya sebagaimana sekawan lebah mengikuti ratunya.
Kemudian dia memanggil seorang lelaki dan melibasnya dengan pedang, maka lelaki tersebut terbelah menjadi dua sejauh lemparan. Kemudian Dajjal memanggil lelaki yang terbelah tersebut, maka orang tersebut datang dengan wajah gembira dan tertawa.
Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, maka Allah mengutus Isa bin Maryam, Isa bin Maryam turun di menara putih yang terletak di negeri Damsyik dengan mengenakan dua pakaian, sambil meletakkan kedua-dua tangannya di atas bahu dua Malaikat.
Jika Isa bin Maryam menganggukkan kepala, akan kelihatan keringatnya bercucuran seperti mutiara.
Tidak ada seorang kafir pun yang menemui angin nafasnya, kecuali dia akan binasa.
Lalu Isa bin Maryam mencari Dajjal dan menemuinya di Bab Ludd (suatu tempat berdekatan dengan Baitul Maqdis), lalu Isa bin Maryam membunuhnya.
Kemudian Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang telah Allah lindungi. Maka Isa bin Maryam mengusap wajah mereka dan menceritakan derajat mereka di syurga.
Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, Allah mewahyukan kepada Isa bin Maryam, “Wahai Isa, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku tanpa ada kekuatan mana pun yang dapat memeranginya, maka bawalah hamba-hamba-Ku ke bukit Tursina."
Lalu Allah mengeluarkan Yakjuj dan Makjuj sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah,
حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.) (Surah Al-Anbiya 21:96)
Orang yang pertama daripada mereka (Yakjuj dan Makjuj) berjalan dan melintasi danau At Thabariyah dan meminum semuanya, kemudian kelompok yang lain datang dan melintasi daerah itu, lalu berkata, “Dahulu tempat ini pernah mengalirkan airnya.”
Isa bin Maryam dan para sahabatnya lalu datang dan mendapati harga satu kepala lembu lebih berharga bagi mereka daripada seratus dinar yang ada pada kalian hari ini.
Maka Isa bin Maryam dan para sahabatnya memohon kepada Allah, maka Allah mengutus sekawan naghaf (sejenis ulat yang berada di hidung kambing atau unta) pada leher mereka (Yakjuj dan Makjuj), maka pada pagi harinya mereka mati bergelimpangan seperti matinya satu jiwa.
Kemudian Isa bin Maryam dan para sahabatnya sampai ke suatu tempat, akan tetapi tempat tersebut telah dipenuhi (mayat Yakjuj dan Makjuj), bau busuk mereka memenuhi tempat tersebut. Lantas Isa bin Maryam dan para sahabatnya memohon kepada Allah, maka Allah mengutus sekawan burung seperti unta yang berleher panjang, supaya melemparkan mereka (mayat Yakjuj dan Makjuj) ke pelbagai tempat yang dikehendaki Allah.
Setelah itu, Allah mengirim hujan kepada mereka sehingga tidak tertinggal satu rumah atau khemah melainkan air hujan tersebut membersihkannya sehingga menjadikannya seperti cermin yang jelas.
Kemudian dikatakan kepada bumi, “Keluarkanlah tumbuh-tumbuhanmu dan kembalikanlah keberkahanmu.”
Pada hari itu, sekelompok manusia makan buah delima dan dapat berlindung dengan kulitnya.
Allah memberikan keberkahan pada susu, sehingga perahan (susu) seekor unta sudah mencukupi untuk ramai orang, perahan (susu) seekor lembu juga sudah mencukupi untuk satu kabilah, dan perahan (susu) seekor kambing juga sudah mencukupi untuk sekelompok manusia.
Dan ketika mereka dalam keadaan demikian, lantas Allah menghantar hembusan angin yang baik dan harum, lalu dicabutlah seluruh roh orang Muslim.
Dan yang tertinggal adalah orang-orang yang jahat dan berkelakuan seperti keldai, serta kepada merekalah hari Kiamat datang."
(Hadith Ibnu Majah no. 4065)
Nota penting: Untuk pemahaman yg lebih baik, sila rujuk nasihat pakar (ulama, ustaz atau yg setaraf dengannya)
This post has been edited by boca120879: Jan 2 2020, 09:21 AM
|